Online
Offline
Minggu, 29 November 2015
Minggu, 15 November 2015
Galaksi Spiral
Gambar Galaksi yang Berbentuk Spiral
Galaksi
spiral adalah galaksi yang berbentuk piringan dan mempunyai struktur lengan
yang spiral. Galaksi spiral mempunyai 3 bagian utama yaitu bulge, halo dan
piringan.
- Bulge adalah daerah di bagian galaksi yang kepadatan bintangnya paling tinggi. Di daerah ini bintang tua akan lebih mudah untuk ditemukan daripada bintang yang muda, hal ini disebabkan pada daerah ini hanya sedikit dijumpai materi pembentik bintang. Bulge ini berbentuk ellipsoid seperti bola rugby. Bintang-bintang didalamnya bergerak denga kecepatan tingkat orbitnya secara acak, tidak sebidang dengan bidang galaksi. Dari perhitungan kecepatan orbit bintang-bintang didalamnya, didapat kesimpulan bahwa terdapat sebuah benda bermassa yang sangat besar yang berada di pusat galaksi semuanya adalah galaksi spiral. Termasuk galaksi Andromeda.
- Halo, halo berbentuk bola, ukuran komponen ini sangat besar hingga membentang melingkupi bulge dan piringan, bahkan lebih jauh daripada batas terluar piringan galaksi yang isa kita amati. Objek yang menjadi penyusun halo dibagi menjadi 2 kelompok: (a). Steller yaitu bintang-bintang yang berada di bagian halo.(b). Dark halo yaitu kelompk bintang-bintang tuayang jumlah anggotanya mencapai jutaan buah.
- Piringan adalah daerah yang berada di galaksi yang terdapat bintang-bintang muda serta debu antar bintang yang terletak di lengan spiral. Banyak ditemukannya bintang muda dan gas antar bintang yang berkaitan dengan erat, karena gas adalah materi utama pembentuk bintang. Di bebrapa lokasi bahkan ditemukan bintang-bintang muda yang masih diselimuti oleh gas, yang menandakan bahwa bintang-bintang tersebut terbentuk.
- Mempunyai inti (pusat) yang berbentuk roda atau batang.
- Mempunyai selubung bulat yang membungkus pusat yang terdiri dari bintang dan gugus bintang.
- Mempunyai lengan spiral yang
mengelilingi pusat di daerah khatulistiwa.
sumber: http://ewissok.blogspot.co.id
Sabtu, 14 November 2015
Galaksi Andromeda
Galaksi Andromeda dengan nama lain Messier
31, M31, atau NGC 224 galaksi di
luar galaksi Bima Sakti yang dapat dilihat dengan mata telanjang, asalkan
dilihat pada malam yang cerah, tanpa bulan dan tanpa polusi cahaya. Strukturnya
mirip dengan galaksi Bima Sakti yaitu berbentuk spiral. Jaraknya sekitar 2,5
juta tahun cahaya. Letaknya di langit adalah di belahan langit utara, sekitar
41 derajat di sebelah utara khatulistiwa langit, baik diamati sekitar bulan
September, Oktober, November. Dengan mata telanjang, galaksi ini nampak seperti
kabut tipis kecil di langit utara, tapi jika diamati dengan teropong yang dapat
menampakkan bintang bintang redup di tepian galaksi Andromeda, ternyata ukuran
Andromeda bisa lebih dari 7 kali diamter sudut bulan. Galaksi ini berisi
sekitar 1 triliun bintang, dan bergerak mendekati Bima Sakti dengan kecepatan
sekitar 300 km/detik
Galaksi
Andromeda adalah galaksi yang berbentuk spiral. Jarak yang merentang antar bima
sakti dan juga Andromeda itu tergolon dekat dalam pandangan anstronomi, sebab
masih banyak karak antar galaksi yang jaraknya lebih fantastis.
sumber: http://ewissok.blogspot.co.id
Galaksi Bima Sakti
Galaksi
bima sakti merupakan galaksi kita, galaksi bima sakti ini berbentuk spiral dan
berebentuk seperti cakram, garis tengahnya kira-kira 100.000 tahun cahay
(30.600pc). Diperkirakan galaksi berumur 12-14 biliun tahun dan terdiri dari
100 biliun bintang.
Istilah
tahun cahaya menggambarkan jarak yang ditempuh oleh cahaya dalam waktu satu
tahun. Dengan kecepatan 300.000km/s, dalam waktu satu tahun cahaya akan
menempuh jarak sekitar 9,5 juta kilometer. Jadi satu tahun cahaya adalah 9,5
juta km. ini berarti garis tengah galaksi kita sekitar 100.000 x 9,5 juta km,
atau 950 ribu juta km. Untuk memudahkan perhitungan, maka dipergunakan satuan
jarak yaitu tahun cahaya. Denag satuan ini, tebal bagian galaksi kita sekitar
10.000 tahun cahaya. Lalu bagaimana dengan letak matahari? Matahari terletak
sekitar 30.000 triliun dari pusat bima sakti . Matahari bukanlah bintang
istimewa, tetapi hanyalah salah satu dari 200 milyar buah bintang anggota bima
sakti. Bintang bintang anggotra bima sakti ini tersebar dengan jarak dari
satu bintang ke bintang lain berkisar 4
sampai 10 tahun cahaya. Bintang terdekat dengan matahsi adalah Proxima
Centauri, yang berjarak 4,23 tahun cahaya. Semakin kearah pusat galaksi, jarak
antar bintang semakin dekat, atau dengan kata lain kerapatan galaksi kearah
pusat semakin besar.
Cakram
bintang Bima Sakti kira kira berdiameter 100.000 tahun cahaya (9.5×1017 km),
dan diperkirakan rata rata mempunyai ketebalan 1000 tahun cahaya (9.5×1015 km).
Bima Sakti diestimasikan mempunyai setidaknya 200 miliar bintang dan mungkin
hingga 400 miliar bintang. Angka pastinya tergantung dari jumlah bintang
bermassa rendah, yang sangat sulit dipastikan. Melebihi bagian cakram bintang,
terletak piringan gas yang lebih tebal. Observasi terakhir mengindikasikan
bahwa piringan gas Bima Sakti mempunyai ketebalan sekitar 12.000 tahun cahaya
(1.1×1017 km) - sebesar dua kali nilai yang diterima sebelumnya. Sebagai
panduan ukuran fisik Bima Sakti, sebagai misal kalau diameternya dijadikan 100
m, Tata Surya, termasuk
awan oort, akan berukuran tidak lebih dari 1 mm.
Cahaya
galaksi memancar lebih jauh, tapi ini dibatasi oleh orbit dari dua satelit Bima
Sakti yaitu Awan Magellan Besar dan Kecil (the Large and the Small Magellanic
Clouds), yang memiliki perigalacticon kurang lebih 180.000 tahun cahaya (1.7×1018
km). Pada jarak ini dan lebih jauh selanjutnya, orbit-orbit dari obyek sekitar
akan didisrupsi oleh awan magelan, dan obyek obyek itu kemungkinan besar akan
terhempas keluar dari Bima Sakti.
Perhitungan
terakhir oleh teleskop Very Long Baseline Array (VLBA) menunjukkan bahwa ukuran
Bima Saki adalah lebih besar dari yang diketahui sebelumnya. Ukuran Bima Sakti
terakhir sekarang dipercaya adalah mirip seperti tetangga galaksi terdekat,
galaksi Andromeda. Dengan menggunakan VLBA untuk mengukur geseran daerah
formasi bintang-bintang yang terletak jauh ketika bumi sedang mengorbit di
posisi yang berlawanan dari matahari, para ilmuwan dapat mengukur jarak dari
berbagai daerah itu dengan assumsi yang lebih sedikit dari usaha pengukuran
sebelumnya. Estimasi kecepatan rotasi terbaru dan lebih akurat (yang kemudian
menunjukan dark matter yang terkandung di dalam galaksi) adalah 914,000 km/jam.
Nilai ini jauh lebih tinggi dari nilai umum sebelumnya 792,000 km/jam. Hasil
ini memberi kesimpulan bahwa total masa Bima Sakti adalah sekitar 3 trillion
bintang, atau kira kira 50% lebih besar dari perkiraan sebelumnya.
sumber: http://ewissok.blogspot.co.id
Jumat, 13 November 2015
Galaksi
Galaksi adalah sebuah sistem masif yang terikat gaya gravitasi yang terdiri atas bintang (dengan segala bentuk manifestasinya, antara lain bintang neutron dan lubang hitam), gas dan debu medium antarbintang, dan materi gelap–komponen yang penting namun belum begitu dimengerti. Kata galaksi berasal dari bahasa Yunani galaxias (γαλαξίας), yang berarti "seperti susu," yang merujuk pada galaksi Bima Sakti (bahasa Inggris: Milky Way [jalan susu]). Galaksi yang ada berkisar dari galaksi katai dengan hanya sepuluh juta (107) bintang hingga galaksi raksasa dengan seratus triliun (1014) bintang, yang semuanya mengorbit pada pusat massa galaksi masing-masing. Matahari adalah salah satu bintang dalam galaksi Bima Sakti; tata surya termasuk bumi dan semua benda yang mengorbit Matahari.
Tiap galaksi memiliki jumlah sistem bintang dan gugus bintang yang beragam, demikian juga jenis awan antarbintangnya. Di antara galaksi-galaksi ini tersebar medium antarbintang berupa gas, debu, dan sinar kosmis. Lubang hitam supermasif terdapat di pusat sebagian besar galaksi. Diperkirakan lubang hitam supermasif inilah penyebab utama inti galaksi aktif yang ditemukan pada sebagian galaksi. Galaksi Bima Sakti diketahui memiliki setidaknya satu lubang hitam supermasif.
Secara historis galaksi dikelompokkan berdasarkan bentuk terlihatnya atau biasa disebut morfologi visualnya. Bentuk yang umum adalah galaksi eliptis, yang memiliki profil cahaya berbentuk elips. Galaksi spiral adalah galaksi berbentuk cakram dengan lengan galaksi yang melengkunng dan berisi debu. Galaksi dengan bentuk yang tak beraturan atau tidak biasa disebut galaksi tak beraturan dan biasanya disebabkan karena gangguan oleh tarikan gravitasi galaksi tetangga. Interaksi yang demikian antara galaksi-galaksi yang berdekatan dapat menyebabkan penggabungan, yang terkadang meningkatkan jumlah pembentukan bintang hingga menghasilkan galaksi starburst.
Kemungkinan terdapat lebih dari 170 miliar (1,7 × 1011) galaksi dalam alam semesta teramati. Sebagian besar berdiameter 1000 hingga 100.000 parsec. dan biasanya dipisahkan oleh jarak beberapa juta parsec (atau megaparsec). Ruang antargalaksi diisi oleh gas tipis dengan kerapatan massa kurang dari satu atom per meter kubik. Sebagian besar galaksi diorganisasikan ke dalam sebuah hirarki himpunan yang disebut kelompok dan gugus, yang pada gilirannya membentuk himpunan yang lebih besar yang disebut gugus raksasa. Dalam skala terbesar himpunan-himpunan ini umumnya tersusun dalam lapisan dan untaian yang dikelilingi oleh kehampaan yang sangat luas.
Tiap galaksi memiliki jumlah sistem bintang dan gugus bintang yang beragam, demikian juga jenis awan antarbintangnya. Di antara galaksi-galaksi ini tersebar medium antarbintang berupa gas, debu, dan sinar kosmis. Lubang hitam supermasif terdapat di pusat sebagian besar galaksi. Diperkirakan lubang hitam supermasif inilah penyebab utama inti galaksi aktif yang ditemukan pada sebagian galaksi. Galaksi Bima Sakti diketahui memiliki setidaknya satu lubang hitam supermasif.
Secara historis galaksi dikelompokkan berdasarkan bentuk terlihatnya atau biasa disebut morfologi visualnya. Bentuk yang umum adalah galaksi eliptis, yang memiliki profil cahaya berbentuk elips. Galaksi spiral adalah galaksi berbentuk cakram dengan lengan galaksi yang melengkunng dan berisi debu. Galaksi dengan bentuk yang tak beraturan atau tidak biasa disebut galaksi tak beraturan dan biasanya disebabkan karena gangguan oleh tarikan gravitasi galaksi tetangga. Interaksi yang demikian antara galaksi-galaksi yang berdekatan dapat menyebabkan penggabungan, yang terkadang meningkatkan jumlah pembentukan bintang hingga menghasilkan galaksi starburst.
Kemungkinan terdapat lebih dari 170 miliar (1,7 × 1011) galaksi dalam alam semesta teramati. Sebagian besar berdiameter 1000 hingga 100.000 parsec. dan biasanya dipisahkan oleh jarak beberapa juta parsec (atau megaparsec). Ruang antargalaksi diisi oleh gas tipis dengan kerapatan massa kurang dari satu atom per meter kubik. Sebagian besar galaksi diorganisasikan ke dalam sebuah hirarki himpunan yang disebut kelompok dan gugus, yang pada gilirannya membentuk himpunan yang lebih besar yang disebut gugus raksasa. Dalam skala terbesar himpunan-himpunan ini umumnya tersusun dalam lapisan dan untaian yang dikelilingi oleh kehampaan yang sangat luas.
Rabu, 04 November 2015
Pusat Galaksi Tak Setua yang Kita Kira
Penulis: Ratna Satyaningsih
Jika kalian berada di area yang sangat gelap pada malam tanpa bulan, kalian mungkin bisa melihat kabut cahaya yang melintang di langit, dengan tonjolan berwarna putih susu. Itu Galaksi kita, Galaksi Bimasakti atau dalam bahasa Inggris disebut Milky Way yang berarti “Jalan Susu”. Dalam masyarakat Jawa Kuno kabut ini dinamai Bimasakti, yang diambil dari Bima, salah satu anggota keluarga Pandawa dalam epos Mahabharata. Bentangan kabut itu menyerupai sepasang kaki yang mengangkangki Bumi. Pemilik kaki ini tentunya selain bertubuh besar juga sakti. Itu sebabnya kabut itu dinamai Bimasakti. Bagaimana dengan nama Milky Way? Masyarakat Yunani kuno menamai bentangan kabut itu “galaxias kyklos“, yang berarti “lingkaran susu”. Dari sinilah kata “galaksi” dan nama “Milky Way” berasal. Lalu, tonjolan di tengah bentangan kabut itu apa?
Untuk waktu yang lama tonjolan itu dikira awan kosmis, hingga pada suatu hari Galileo Galilei mengarahkan teleskop yang baru dibuatnya ke arah tonjolan itu. Terkejutlah ia saat melihat jutaan bintang di sana. Bintang-bintang itu berdesak-desakan sehingga mata kita sulit melihat bintang-bintang itu satu per satu. Cahaya bintang-bintang itu berbaur dan menciptakan semacam bola cahaya.
Tonjolan (bulge) ini merupakan tempat paling ramai di Galaksi kita. Namun, bahkan dengan teleskop masa kini yang lebih canggih dari teleskop Galileo, kita masih sulit melihat ada apa sebenarnya di sana. Ini disebabkan oleh debu kosmis yang menghalangi cahaya bintang mencapai teleskop kita.
Untunglah ada jenis cahaya yang bisa menembus debu kosmis. Cahaya ini disebut cahaya inframerah. Dengan menggunakan teleskop spesial yang mampu mendeteksi cahaya inframerah, para astronom bisa melihat menembus tirai debu kosmis dan melihat apa yang ada di baliknya. Mereka pun berhasil menemukan banyak objek baru, seperti gugus bintang dan bintang yang meledak!
Penemuan terkini adalah kelompok bintang yang tak disangka-sangka
ternyata masih muda. Kelompok bintang baru ini berada di pusat Galaksi.
Titik-titik merah pada gambar menunjukkan lokasi bintang-bintang
tersebut sedangkan simbol bintang menunjukkan lokasi kita.
Dahulu para astronom berpendapat pusat Galaksi Bimasakti hanya berisi bintang-bintang tua. Penemuan baru ini menunjukkan bahwa baru-baru ini ada pembentukan bintang di sana. Rupanya pusat Galaksi kita ini lebih muda dari yang kita sangka!
Fakta Menarik: Tata Surya kita berada di tengah-tengah antara pusat Galaksi dan tepi Galaksi. Cahaya dari tengah-tengah tonjolan membutuhkan waktu 26.000 tahun untuk sampai ke Bumi.
sumber: langitselatan.com
Jika kalian berada di area yang sangat gelap pada malam tanpa bulan, kalian mungkin bisa melihat kabut cahaya yang melintang di langit, dengan tonjolan berwarna putih susu. Itu Galaksi kita, Galaksi Bimasakti atau dalam bahasa Inggris disebut Milky Way yang berarti “Jalan Susu”. Dalam masyarakat Jawa Kuno kabut ini dinamai Bimasakti, yang diambil dari Bima, salah satu anggota keluarga Pandawa dalam epos Mahabharata. Bentangan kabut itu menyerupai sepasang kaki yang mengangkangki Bumi. Pemilik kaki ini tentunya selain bertubuh besar juga sakti. Itu sebabnya kabut itu dinamai Bimasakti. Bagaimana dengan nama Milky Way? Masyarakat Yunani kuno menamai bentangan kabut itu “galaxias kyklos“, yang berarti “lingkaran susu”. Dari sinilah kata “galaksi” dan nama “Milky Way” berasal. Lalu, tonjolan di tengah bentangan kabut itu apa?
Untuk waktu yang lama tonjolan itu dikira awan kosmis, hingga pada suatu hari Galileo Galilei mengarahkan teleskop yang baru dibuatnya ke arah tonjolan itu. Terkejutlah ia saat melihat jutaan bintang di sana. Bintang-bintang itu berdesak-desakan sehingga mata kita sulit melihat bintang-bintang itu satu per satu. Cahaya bintang-bintang itu berbaur dan menciptakan semacam bola cahaya.
Tonjolan (bulge) ini merupakan tempat paling ramai di Galaksi kita. Namun, bahkan dengan teleskop masa kini yang lebih canggih dari teleskop Galileo, kita masih sulit melihat ada apa sebenarnya di sana. Ini disebabkan oleh debu kosmis yang menghalangi cahaya bintang mencapai teleskop kita.
Untunglah ada jenis cahaya yang bisa menembus debu kosmis. Cahaya ini disebut cahaya inframerah. Dengan menggunakan teleskop spesial yang mampu mendeteksi cahaya inframerah, para astronom bisa melihat menembus tirai debu kosmis dan melihat apa yang ada di baliknya. Mereka pun berhasil menemukan banyak objek baru, seperti gugus bintang dan bintang yang meledak!
Para
astronom, dengan menggunakan teleskop VISTA di Observatorium Paranal
milik ESO, menemukan anggota Bimasakti yang belum diketahui sebelumnya.
Dengan memetakan lokasi bintang-bintang yang kecerlangannya berubah-ubah
(bintang-bintang Chepheid), sekelompok bintang muda di balik awan debu
tebal di pusat bintang berhasil ditemukan. Gambar ini menunjukkan lokasi
bintang-bintang Cepheid tersebut di Galaksi Bimasakti. Simbol bintang
berwarna kuning menunjukkan letak Matahari. Gambar ini dimaksudkan untuk
mengilustrasikan rupa Galaksi kita dan letak objek-objek baru tersebut
relatif terhadap posisi kita. Kredit: ESO/Microsoft WorldWide Telescope.
Dahulu para astronom berpendapat pusat Galaksi Bimasakti hanya berisi bintang-bintang tua. Penemuan baru ini menunjukkan bahwa baru-baru ini ada pembentukan bintang di sana. Rupanya pusat Galaksi kita ini lebih muda dari yang kita sangka!
Fakta Menarik: Tata Surya kita berada di tengah-tengah antara pusat Galaksi dan tepi Galaksi. Cahaya dari tengah-tengah tonjolan membutuhkan waktu 26.000 tahun untuk sampai ke Bumi.
sumber: langitselatan.com
Langganan:
Postingan (Atom)